Minggu, 18 Desember 2011

Sriwijaya Laporkan Ismed cs ke Polisi


Hilton Moreira (kiri) (VIVAnews/Fernando Randy)
VIVAnews - Dugaan pengeroyokan atas dua pemain Sriwijaya FC, Hilton Moreira dan Thierry Gathuesi, membuat manajemen SFC melaporkan kasus ini ke Polresta Palembang.
Sesaat setelah kejadian di Hotel Swarna Dwipa, setelah dirawat dan divisum, Hilton dan Thierry didampingi jajaran manajemen SFC, Senin 19 Desember 2011 pukul 00.00 WIB  menjalankan laporan. Kedua pemain tersebut dimintai keterangan terkait pengeroyokan yang dilakukan beberapa pemain Persija di Hotel Swarna Dwipa Palembang setelah laga Sriwijaya melawan Persija, Minggu 18 Desember 2011.
Laporan bernomor: LP/B-3286/XII/2011/SUMSEL/RESTA, yang diterima Kanit SPK Shief C Ipda Suharto menyebutkan, korban Hilton Moreira dan Thierry Gathussi melaporkan Ismed Sofyan, Leo Saputra, Udin dan Sudirman cs. Mereka yang dilaporkan dikenakan pasal 170 tentang pengeroyokan.
Selain itu setelah meminta keterangan dari korban, pihak kepolisian juga langsung menyita tiga tabung pemadam kebakaran dari tempat perkara kejadian Hotel Swarna Dwipa.
Tabung hydrant tersebut yang digunakan beberapa pemain Persija untuk melempar Thierry. Namun,lemparan tersebut meleset dan hanya mengenai kaca restoran yang pecah di lantai dasar Hotel Swarna Dwipa.
Hilton menceritakan bahwa sebenarnya permasalahan ini tidak akan sampai memanas jadi keributan besar jika pemain dan ofisial Persija dapat menahan diri.
"Aku sebenarnya tidak ingin mencari masalah karena aku tahu dan sadar bermain sepak bola di negara orang. Suasana yang panas seharusnya hanya terjadi saat bermain di lapangan dan jangan sampai dibawa keluar,“ tutur Hilton.
Untuk itu kemungkinan besar pada Hari Senin beberapa nama pemain Persija yang terlapor akan segera dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. 

Enrique: Ini Hari Terbahagia Saya di Roma


Luis Enrique (fbbarcelona.blogspot.com)

VIVAnews – Pelatih AS Roma, Luis Enrique, mengaku bahagia bisa menaklukkan tuan rumah Napoli 3-1 di Stadion San Paolo, Senin 19 Desember 2011. Dia menyebut ini sebagai hari terbahagianya bersama Roma.
“Ini merupakan hari paling bahagia saya di Roma. Itu merupakan pertandingan yang benar-benar gila. Kami beruntung dan bekerja keras, namun terus terang hasil apa saja bisa terjadi di akhir pertandingan,” kata Enrique seperti dilansir Football Italia, Senin 19 Desember 2011.
Berkat kemenangan tersebut, Giallorossi kini menempati posisi ketujuh Serie A dengan torehan 21 poin dari 15 pertandingan.
“Hari ini tim saya memainan sepakbola modern, karena jika Anda bermain melawan Napoli dengan line-up yang bukan ofensif dan defensif secara bersamaan, Anda akan mati. Para pemain harus mengorbankan diri mereka sendiri,” kata Enrique.
Gaya bermain Roma di bawah Enrique tidak mengedepankan ball possesion, sebagian besar gol muncul dari serangan balik.
“Saya harap segera belajar gaya Italia dan lebih memainkan sepakbola Italia, meskipun saya tak menyerah dalam sepakbola menyerang,” jelas Enrique.
“Setiap orang tahu kami bermain bola dari kaki ke kaki dan dengan gaya itu selalu ada peluang untuk lari mendapatkan ruang, namun saya tetep berpikir cara terbaik dalam bertahan adalah menjaga posisi di daerah pertahanan lawan,” lanjut pria berkebangsaan Spanyol ini.

Fabregas: Barca Selalu Tampil Tenang


Pemain Barcelona merayakan gol Fabregas saat melawan Santos (yahoosport)

VIVAnews – Gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, mengatakan timnya selalu tampil tanpa beban meskipun telah meraih berbagai macam gelar. Barca baru saja mengalahkan Santos 4-0 dan merebut gelar Piala Dunia Antarklub untuk kedua kalinya dalam 3 tahun terkahir.
“Kami selalu tenang. Tim ini mencintai tekanan, tim ini mencintai pertandingan seperti ini dan itulah mengapa mereka memenangkan berbagai macam gelar dalam empat musim terakhir,” ujar Fabregas seperti dilansir yahoosports.
“Mereka tak perlu membuktikan apa pun dan untuk siapapun lagi. Hal yang perlu semuanya lakukan adalah tetap percaya kami bisa melakukan lebih baik,” tambahnya.
Fabregas juga menyatakan tekadnya untuk mempertahankan gelar La Liga dan Liga Champions meskipun dia tahu itu tak akan mudah.
“Kami adalah tim yang sangat muda dan saya masih yakin bahwa kami bisa mempertahankan rasa lapar ini. Jelas Anda tak bisa memenangkan semua gelar setiap tahun, itu tak mungkin. Namun yang perlu kami lakukan adalah melakukan terbaik yang dapat kami coba lakukan,” tutur Fabregas.
Di level pribadi, Fabregas yang bergabung dengan Barca dari Arsenal musim panas lalu merasa puas bisa bermain bersama Messi, Andres Iniesta, dan Xavi.
“Ini hebat, mereka merupakan pemain terbaik di dunia. Mereka menciptakan banyak ruang dan juga peluang. Bagi saya, ini merupakan hari yang paling spesial. Ini merupakan bulan spesial, saya memenangkan 3 gelar dan kami melakukan hal yang sangat baik di liga, Copa del Rey, dan Liga Champions,” kata pemain 24 tahun ini.
“Semua yang ingin saya lakukan adalah terus melaju dan meningkatkan diri dan mencoba sebanyak mungkin menang, serta menjadi pemain terbaik yang saya bisa,” tutupnya. (ren)

AS Roma vs San Paolo

NAPLES - AS Roma memberikan mimpi buruk bagi tim kuda hitam Serie A, Napoli di markasnya San Paolo. Skuad Serigala Ibukota sukses mempermalukan tuan rumah dengan skor meyakinkan 3-1.

Napoli menjamu Roma pada giornata ke-16 Serie A, Senin (19/12/2011) dini hari WIB. Dalam laga ini, kedua tim sama-sama bermodalkan hasil imbang di laga sebelumnya. Napoli ditahan Novara, sementara Roma datang dengan modal imbang melawan pemuncak klasemen sementara, Juventus.

Namun, dewi fortuna nampaknya enggan berpihak kepada Il Partenopei di laga kali ini. Terbukti, laga baru berlangsung tiga menit, Roma sudah berhasil unggul melalui gol bunuh diri kiper Morgan de Sanctis. Erik Lamela menjadi aktor utama dibalik gol tersebut, setelah tendangan mendatarnya membentur bek Napoli, Salvatore Aronica dan kemudian memantul ke arah Morgan de Sanctis, sehingga bola meluncur ke gawangnya sendiri. 1-0 untuk Roma.

Tersentak dengan gol cepat Roma, kubu Napoli langsung merespon. Marek Hamsik dua kali menebar ancaman dalam kurun waktu satu menit (4’ & 5’). Sayang, dua upaya playmaker Slovakia ini masih bisa digagalkan kiper Maarten Stekelenburg. Menit ke-24, Hamsik kembali harus gigit jari. Memanfaatkan umpan Juan Camilo Zuniga, eksekusi Hamsik gagal membuahkan gol, meski gawang sudah kosong.

Nasib nahas kembali diterima Napoli, ketika Ezequiel Lavezzi gagal mencetak gol meski sudah mengecoh Stekelenburg di menit ke-34. Tendangan striker asal Argentina ini membentur mistar. Klub yang akan berhadapan dengan Chelsea di babak 16 besar Liga Champions ini benar-benar sedang sial.

Roma sendiri bukan tanpa peluang. Di menit ke-38 misalnya, Danielle De Rossi memberikan umpan manis kepada Pablo Osvaldo. Namun, striker Italia berdarah Argentina ini gagal mengkonversinya menjadi gol. Tiga menit berselang, giliran Lamela yang gagal memaksimalkan peluang yang didapatnya. Kali ini eksekusi yang dilepaskannya masih membentur tiang gawang. Skor 1-0 untuk Roma bertahan hingga jeda.

Di interval kedua, Napoli menggebrak dengan mencetak gol balasan saat laga baru memasuki menit ketiga. Sayang, gol yang dicetak Christian Maggio setelah memaksimalkan umpan Hamsik, dianulir wasit yang menilai bek Italia tersebut terlebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Leandro Greco. Napoli pun urung mencetak gol balasan.

Saat tengah gencar mengejar ketertinggalan, Napoli justru harus kebobolan lagi. Memasuki menit ke-59, Roma sukses menggandakan keunggulannya setelah umpan cantik Francesco Totti diselesaikan dengan baik oleh Osvaldo dari jarak dekat. 2-0 Roma semakin menjauh.

Tersengat dengan gol kedua tersebut, Napoli terus menggeber serangan demi menjaga muka di hadapan publik sendiri. Di menit ke-71, Zuniga melepaskan umpan matang yang langsung disambar Edinson Cavani, namun sayang arah bola masih mengarah tepat ke pelukan Stekelenburg.

Cavani kembali menebar ancaman satu menit berselang. Namun, kali ini tendangan keras yang dilepaskannya hanya menerpa sisi gawang. Akhirnya kerja keras para punggawa Napoli membuahkan hasil pada menit ke-83. Lagi-lagi, Zuniga mengacak-acak pertahanan Roma dan kemudian melepaskan umpan ke kotak penalti. Kali ini, Hamsik tidak menyia-nyiakannya dengan melepaskan tembakan ke arah pojok gawang Stekelenburg.

Skor 1-2 membakar semangat para punggawa Napoli untuk membalikkan keadaan di sisa tujuh menit laga. Serangan sporadis pun terus dilancarkan. Namun apesnya, bukannya mencetak gol penyeimbang, Napoli justru harus kembali kecolongan gol. Fabio Simplicio memastikan kemenangan Roma berkat golnya di masa injury time, setelah tendangannya mengenai Paolo Cannavaro dan berbelok arah ke dalam gawang De Sanctis. Keunggulan 3-1 untuk Roma pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Dengan kemenangan ini, Roma sukses meroket naik empat strip ke posisi tujuh klasemen sementara dengan raihan 21 poin, atau memiliki koleksi poin sama dengan Napoli yang terpaku di posisi enam. Namun, kubu Azzurri unggul dalam selisih gol.

Pantang Malu di Laga Kandang Terakhir


nblindonesia.com - 18/12/2011


GARUDA Speedy Bandung kembali menjalani partai berat pada lanjutan Flexi NBL Indonesia 2011-2012. Sore ini (18/12) tuan rumah akan berhadapan dengan juara preseason tournament CLS Knights Good Day Surabaya di GOR C-Tra Arena, Bandung.

Garuda jelas tidak ingin malu. Octoviano Permata Sura dkk ingin mengincar kemenangan. Apalagi, mereka baru saja dibenamkan Pelita Jaya Esia Jakarta dengan margin telak sampai 30 poin (43-73) pada Jumat lalu (16/12).

Asisten pelatih Garuda A.F. Rinaldo menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh sehubungan dengan penampilan buruk timnya saat melawan Pelita Jaya. Terutama jebloknya akurasi tembakan tiga angka hingga nol persen.

''Yang pasti, game kemarin akan kami buang. Tetapi, hal tersebut nggak akan hilang begitu saja. Akan ada perbaikan-perbaikan yang kami dilakukan,'' papar Inal, panggilan A. F Rinaldo.

Sementara itu, tren CLS Knights Good Day Surabaya sedang beranjak naik. Setelah dua kali kekalahan beruntun saat melawan Stadium Jakarta dan Muba Hnagtuah IM Sumatera Selatan, performa CLS pelan-pelan meningkat dengan tiga kali kemenangan.

Kemarin CLS menjadi tim pertama di NBL Indonesia musim ini yang mencetak lebih dari 100 poin. Menghadapi Satya Wacana Angsapura Salatiga, CLS menang 101-63.

Pelatih CLS Risdianto Roeslan memuji penampilan timnya. Terutama rookie Ernest Koswara. Baru pertama dimainkan musim ini, Ernest berhasil langsung mencetak 10 poin.

''Saya senang dengan kemenangan ini. Bukan poinnya, melainkan anak-anak yang kembali ke gereget semula. Pujian khusus saya berikan kepada Ernest yang tampil baik,'' kata Risdi, panggilan akrab Risdianto Roeslan. Pencetak poin terbanyak CLS pada laga kemarin adalah Wijaya Saputra dengan 17 poin.

Menghadapi Garuda Bandung hari ini, Risdi menyiapkan strategi khusus. Dia ingin meniru kunci sukses Pelita Jaya yang berhasil mematikan pemain paling berbahaya di Garuda, Christ Gideon

SM Sapu Bersih Kemenangan


nblindonesia.com - 18/12/2011

Kalahkan Aspac, Faisal Sumbang 30 Poin

Tidak ada kata lain bahwa Satria Muda Britama Jakarta harus berterima kasih kepada Faisal Julius Achmad. Lewat penampilannya, point guard utama SM tersebut membantu timnya memukul Aspac Jakarta 72-62.

Hasil itu membuat SM menjadi satu-satunya tim yang menyapu bersih seluruh kemenangan di seri I Flexi NBL Indonesia 2011 - 2012. Faisal memang luar biasa.

Bermain 36 menit, point guard tim nasional di SEA Games XXVI/2011 itu berhasil mencetak 30 poin. Senjata utama pemain 30 tahun tersebut adalah tembakan tiga angkanya yang akurat. Dia meraup 18 poin dari tembakan three point. Secara keseluruhan, SM mampu memasukkan delapan tembakan tiga angka. Enam di antaranya, sumbangan Faisal.

Faisal sendiri menolak mengatakan bahwa kemenangan SM semata-mata adalah andilnya. ''Mungkin saya sedang harinya saja. Sedang in zone. Ini kan permainan tim. Jadi, kemenangan ini adalah kemenangan tim,'' kata Faisal yang ditemui di ruang ganti pemain setelah game

Tembakan-tembakan tiga angka Faisal, terutama di kuarter keempat, memang membuat drop mental pemain Aspac. Padahal, Aspac hanya tertinggal tiga poin saat pertandingan menyisakan empat menit. Namun, saat hendak mendekat, Faisal berkali-kali bisa membuyarkan usaha Aspac.

Faisal menyatakan sudah kembali ke bentuk permainan terbaiknya. Sebab, menjelang SEA Games, dia cedera jari tengah tangan kiri. Hal itulah yang membuat pemain bertinggi 180 cm itu tidak maksimal pada multieven Asia Tenggara dua tahunan tersebut.

''Namun, saya harus terus meningkatkan lagi permainan ini. Saya akan terus belajar agar terus semakin lebih baik. Kami senang bisa menyapu bersih lima kemenangan di seri pertama ini,'' imbuh Faisal.

Pelatih SM Octaviarro Romely Tamtelahitu mengatakan, meski bermain baik, sejatinya kemampuan Faisal masih hanya 70 persen. ''Kredit besar untuk semua pemain. Banyak yang harus kami perbaiki lagi. Terutama turn over kami yang masih berantakan,'' kata Ocky.

Ocky boleh mengatakan bahwa Faisal bukanlah faktor absolut kemenangan timnya. Namun, apa yang tersaji di lapangan berkata lain. Kehilangan center timnas Rony Gunawan sangat mengganggu strategi SM yang mengandalkan pick and roll. Di sisi lain, big man pengganti, terutama Christian Ronaldo Sitepu, tidak serakus Rony dalam hal poin.

Sementara itu, pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah mengakui bahwa Faisal menjadi pemain terbaik dalam pertandingan kemarin. Namun, Tjetjep mengkritik kepemimpinan wasit yang tidak baik hingga membuat timnya kehilangan momentum dalam pertandingan kemarin.

''Padahal, pertandingan berlangsung sangat baik. Sayang sekali. Tetapi, anak-anak sudah bermain bagus. Kami akui, Faisal bermain bagus. Poinnya tinggi banget,'' ujar Tjetjep.

Dua kubu bertekad akan secepatnya memperbaiki penampilan. Sebab, Seri II NBL Indonesia akan berputar mulai 7 Januari mendatang.

Sementara itu, Muba Hangtauh IM pantas menyandang status kuda hitam paling maut. Secara gemilang, Ary Sapto dkk mengandaskan perlawanan Stadium Jakarta dengan skor 79-75.

Ary Sapto kembali menjadi bintang tim dengan donasi 21 poin dan 7 rebound. Point guard muda Hardianus juga bermain baik dengan sumbangan empat assist, terbanyak di timnya. Selain itu, Hardianus juga menyumbangkan tujuh poin.

''Saya tahu game akan sangat ketat meski awalnya kami unggul jauh. Saya bersyukur bisa menang,'' ujar Pelatih Muba Nathaniel Canson usai pertandingan.

Penutup Manis Pelita Jaya di Seri I Bandung


nblindonesia.com - 18/12/2011


Pelita Jaya Esia Jakarta akhirnya menutup Seri I Bandung dengan sangat baik. Bermain sebanyak enam kali, Pelita Jaya berhasil meraih lima kali kemenangan dan satu kali kalah. Kemenangan terakhir Pelita Jaya di Seri I Bandung diraih atas Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor telak 74-37. Hasil ini membawa Pelita Jaya memuncaki klasemen sementara NBL Indonesia 2011-2012.
Bima Rizky Ardiansyah yang bermain baik bagi Bimasakti selama Seri I Bandung kembali menjadi ujung tombak timnya menghadapi Pelita Jaya. Bima yang bermain penuh selama kuarter pertama menjadi shooter handal yang selalu dicari oleh rekan-rekannya selama berlaga. Mendapatkan kesempatan tiga kali melepaskan tembakan, Bima berhasil memasukan dua di antaranya. Sayang, meskipun mencetak enam angka, Bimasakti tetap dan langsung tertinggal di akhir kuarter dengan skor 8-11.
Pelita Jaya yang sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda kegarangannya sejak kuarter pertama semakin menaikan performa di kuarter kedua.  Duet guard Pelita Jaya, Erick Sebayang dan Dimas Aryo Dewanto menjadi senjata andalan dalam mencetak angka. Erick dan Dimas masing-masing telah mencetak 11 angka hingga akhir kuarter kedua untuk mempertahankan keunggulan sementara yang semakin melebar, 36-17.
Progresif yang lamban dari para pemain Bimasakti adalah bukti kuatnya pertahanan Pelita Jaya. Hingga akhir kuarter ketiga, Bimasakti hanya mampu mencetak satu digit angka perkuarter. Sementara pada kubu Pelita Jaya, Erick dan Dimas tetap menjadi andalan. Pelita menjauh dengan selisih 35 poin.
Dari semua pemain Pelita Jaya yang diturunkan oleh pelatih kepala Rastafari Horongbala, hanya pemain senior Romy Chandra yang tidak mencetak angka. Dimas Aryo Dewanto menjadi pemain yang paling produktif dengan total 22 poin.

Kemenangan Garuda, Kado Manis untuk Andre Tiara


nblindonesia.com - 19/12/2011

Andre Tiara yang hari ini secara resmi menyatakan pensiun dari dunia basket profesional mendapatkan hadiah manis dari mantan rekan-rekan satu timnya. Garuda Speedy Bandung menang atas CLS Knights Good Day Surabaya 64-48.
Kunci kemenangan Garuda ialah ketika Wendha Wijaya dan kawan-kawan berhasil melakukan start yang sangat baik di kuarter pertama. CLS Knights yang kembali kurang rapat dalam menerapkan sistem pertahanan mendapatkan tamparan keras dari tembakan-tembakan para pemain Garuda. Wendha mencetak tujuh angka di kuarter pertama dan langsung membawa timnya unggul sementara 22-13.
Permainan berlangsung sangat ketat pada kuarter kedua. Baik CLS Knights maupun Garuda berulangkali dan saling bergantian mencetak angka. Andrie Ekayana yang bermain sekitar lima menit di kuarter kedua memberikan performa yang sama efektifnya seperti di kuarter pertama. Yayan, sapaan akrab dari Ekayana mencetak total 10 angka di kuarter kedua untuk CLS Knights.
Tertinggal 15 angka di kuarter kedua, CLS Knights bermain ketat di kuarter ketiga. Tekanan-tekanan full court press saat melakukan pertahanan di kuarter ketiga berhasil membuat para pemain Garuda kesulitan menambah angka. Namun konsistensi yang kurang baik membuat beberapa kali pertahanan CLS Knights berlubang. Garuda berhasil menambah 12 angka di kuarter ketiga sementara CLS Knights hanya terpaut satu angka dengan 11 poin.
Meski hanya bermain selama 25 menit, Christ Gideon berhasil mencetak poin-poin penting bagi Garuda sekaligus menjadi pencetak angka terbanyak dengan 13 poin. Kemenangan ini juga merupakan laga terakhir di mana Christ Gideon masih menggunakan jersey nomor 16. Mulai Seri II Solo nanti, jersey nomor 16 yang semula menjadi milik Andre Tiara akan diabadikan dan tak akan digunakan lagi oleh pemain-pemain Garuda.

Struktur Sosial, Konflik Sosial, Mobilitas Sosial

A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, yaitu kelompok,  kelas sosial,  nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial.
Struktur sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat, sebagaimana ruang geografi yang kita kenal dan lebih konkrit. Kalau dalam ruang geografi kita dapat mempunyai alamat geografik (titik posisi atau lokasi kita berada), misalnya SMA Negeri 3 Yogyakarta berlokasi di Jalan Yos Sudarso  7, Kaluarhan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Kota  Yogyakarta,  maka demikian jugalah di ruang sosial, maka di ruang sosial atau struktur sosial, kita pun punya alamat sosial.  Di manakan posisi SMA Negeri 3 Yogyakarta di ruang sosial? Tergantung pada parameter apa yang kita gunakan, apakah nilai dan norma, kelompok, status atau kelas sosial, atau kah lembaga sosial.
Perhatikan bagan berikut!
Apabila unsur nilai dan norma kita gunakan untuk mengetahui posisi atau alamat sosial kita, maka apakah kita termasuk orang kebanyakan (normal), orang yang dijadikan panutan (super ordinat), ataukah orang menyimpang (deviant). Apabila menggunakan status atau kelas, maka apakah kita berada pada kelas atas, menengah atau bawah. Di lembaga manakah kita beraktivitas? Pendidikan, keluarga, politik, ekonomi, hokum, ataukah agama.
Struktur sosial dan peluang hidup (life chance)
Struktur sosial identik dengan struktur peluang hidup (life chance)semakin tinggi posisi dalam struktur sosial, semakin baik peluang hidupnya. 
Struktur sosial dan fakta sosial
Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga, kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup tertentu. Kelas sosial bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cara atau gaya hidup yang relative sama.
Jawablah:
(1) mengapa musik dangdut sering diidentikan dengan musiknya kelas bawah, sementara music klasik atau jazz diidentikkan dengan kelas atas?
(2) mengapa orang-orang kelas atas diidentikkan dengan orang-orang berdasi dan bersepatu?
(3) Mengapa kelas sosial tertentu juga identik dengan merk mobil, merk sepatu, merek parfum, merek baju tertentu, juga aktivitas mengisi waktu luang dan olahraga tertentu?
Paramater struktur sosial.
Terdapat dua macam parameter yang dapat digunaan untuk menganalisis struktur sosial, yaitu
(1) Parameter Graduated/berjenjang, meliputi antara lain: kekuasaan, keturunan/kasta, tingkat pendidikan, kekayaan, usia, dst., dan
(2) paramater Nominal/tidak berjenjang, meliputi antara lain: sukubangsa, ras, golongan/kelompok, jenis kelamin, agama, dan seterusnya.
Konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter-parameter  graduated disebut stratifikasi sosial (diferensiasi rank/tingkatan).
Sedangkan, konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter nominal disebut diferensiasi sosial (diferensiasi fungsi, dan custom/adat).
Status, kedudukan, atau posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial tidak bersifat statis atau tetap, melainkan dapat mengalami perubahan atau perpindahan. Perpindahan posisi dalam struktur sosial yang dialami oleh individu ataupun kelompok dalam struktur sosial disebut mobilitas sosial.
B. Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial berdasarkan parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial. 
1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras.
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1)     Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2)     Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah
Manusia dari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi). 
2. Diferensiasi sosial berdasarkan sukubangsa/etnis
Sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.
Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah mengembangkan SUBKULTUR-nya sendiri.
Lima cirri pengelompokan sukubangsa:

  • Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa
  • Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)
  • Ikatan sebagai satu kelompok
  • Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
  • Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
Untuk kepentingan administrasi dan politik, di masa orde baru dibedakan antara
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
(3) keturunan asing.
Masyarakat sukubangsa adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan mampu berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan asing memiliki daerah asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan asing yang menonjol, yaitu China, India dan Arab,
3. Diferensiasi sosial berdasarkan agama






Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas keyakinan dan praktek, berhubungan dengan sesuatu yang dianggap sacred (suci/sakral) menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat.  Sesuatu yang sakral disebut TUHAN (God, Allah, Elia, Devon, Deva, Devi, dst.)
Diferensisasi agama merupakan diferensiasi customs.
Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
4. Diferensiasi sosial berdasarkan profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian.  Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, ahli komputer, designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya. Dirensiasi profesi merupakan diferensiasi fungsi.
5. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri fisik biologis yang tidak dapat dipertukarkan.
Gender merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri-ciri sosial dan budaya yang sebenarnya dapat dipertukarkan, karena diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan laki-laki bekerja di luar rumah.
Maka, jenis kelamin (seks) merupakan pembedaan berdasarkan konstruksi biologis, sedangkan gender berdasarkan konstruksi sosial dan budaya, yang sering dikuatkan oleh ajaran agama.
C. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial menggunakan parameter graduated/berjenjang. Hasilnya adalah dalam masyarakat terdapat kelas-kelas sosial.
Kriteria yang digunakan dapat berupa kriteria (1) sosial, (2) ekonomi, dan (3) politik. Kriteria sosial meliputi: pendidikan, profesi atau pekerjaan, dan keturunan atau keanggotaan dalam kasta dan kebangsawanan. Kriteria ekonomi meliputi pendapatan/penghasilan dan pemilikan/kekayaan. Kriteria politik meliputi kekuasaan.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
Menurut Weber,  para anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina. Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan atau profesi tertentu,  keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan tinggi.
Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat dikategorikan sebagai kriteria sosial antara lain, (1) profesi, (2)  pekerjaan, (3) tingkat pendidikan, (4) keturunan, dan (5) kasta.
1. Profesi
Yang dimaksud profesi adalah pekerjaan-pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian, misalnya dokter, guru, wartawan, seniman, pengacara, jaksa, hakim, dan sebagainya.  Orang-orang yang menyandang profesi-profesi tersebut disebut kelas profesional.
Di samping kelas profesional, dalam masyarakat terdapat juga kelas-kelas  tenaga terampil dan tidak terampil, yang pada umumnya ditempatkan pada posisi yang lebih rendah dalam stratifikasi sosial masyarakat.
2. Pekerjaan.
Berdasarkan tingkat prestise atau gengsinya, pekerjaan-pekerjaan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi: (1) pekerjaan kerah putih (white collar), dan (2) pekerjaan kerah biru (blue collar).  Pekerjaan kerah putih merupakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih menuntut penggunaan pikiran atau daya intelektual, sedangkan pekerjaan-pekerjaan kerah biru lebih menuntut penggunaan energi atau kekuatan fisik. Pada umumnya anggota masyarakat lebih memberikan penghargaan atau gengsi yang lebih tinggi pada pekerjaan-pekerjaan kerah putih. Walaupun, tidak selalu bahwa pekerjaan kerah putih memberikan dampak ekonomi atau finansial yang lebih besar daripada pekerjaan kerah biru.
3. Pendidikan
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah dianggap sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sebagian besar anggota masyarakat. Orang-orang yang berpendidikan tinggi akan menempati posisi dalam stratifikasi sosial yang lebih tinggi. Sehingga tamatan  S-3 dipandang lebih tinggi kedudukannya daripada tamatan  S2, S1, SMA/SMK, SMP, SD, dan mereka yang tidak pernah  sekolah.
4. Keturunan
Keturunan raja atau bangsawan dalam masyarakat dipandang memiliki kedudukan yang tinggi. Bahkan, pada masyarakat feodal, hampir tidak ada pengakuan terhadap simbol-simbol yang berasal dari luar istana, termasuk tata kota, arsitektur, pemilihan hari-hari penting, pakaian, seni, dan sebagainya. Penempatan orang dalam posisi-posisi penting dalam masyarakat akan selalu mempertimbangkan faktor keturunan, dan keaslian keturunan dipandang sangat penting.
5. Kasta
Kasta merupakan pemilahan anggota masyarakat yang dikenal pada masyarakat Hinduisme. Masyarakat dipilah menjadi kasta-kasta, seperti:  Brahmana, Ksatria, Weisyia, dan Sudra. Kemudian ada orang-orang yang karena tindakannya dihukum dikeluarkan dari kasta, digolongkan menjadi paria.
Sebagian besar orang menganggap pemilahan dalam kasta bersifat graduated atau berjenjang, mengingat orang-orang yang berasal dari kasta yang berbeda akan memiliki gengsi (prestige) dan hak-hak istimewa (privelege) yang berbeda. Namun, tokoh-tokoh Hinduisme menyatakan bahwa kasta bukanlah pemilahan vertikal, melainkan hanyalah merupakan catur warna.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi sosial dapat meliputi penghasilan dan  pemilikan atau kekayaan.
Apabila dipilah menggunakan kriteria ekonomi, maka masyarakat akan terdiri atas
  • Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya  dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan  hidupnya
  • Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya
  • Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar dimensi atau kriteria politik adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan (power) berbeda dengan kewenangan (otoritas).  Seseorang yang berkuasa tidak selalu memiliki kewenangan.
Yang dimaksud kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat, termasuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif.  Sedangkan wewenang adalah hak untuk berkuasa.  Apa yang terjadi apabila orang mempunyai wewenang tetapi tidak memiliki kekuasaan? Mana yang lebih efektif, orang mempunyai kekuasaan saja, atau wewenang saja?
Meskipun seseorang memiliki hak untuk berkuasa, artinya ia memiliki wewenang, tetapi kalau dalam dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, maka ia tidak akan dapat melaksanakan hak itu dengan baik. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki kemampuan mempengaruhi pihak lain, meskipun ia tidak punya wewenang untuk itu, pengaruh itu dapat berjalan secara efektif.  Untuk lebih memahami hal ini, dapat diperhatikan pengaruh tokoh masyarakat, seperti seorang tokoh agama atau orang yang dituakan dalam masyarakat.
Sudah beradab-abad menjadi pemikiran dalam dalil politik, bahwa kekuasaan dalam masyarakat selalu terdistribusikan tidak merata. Gaetano Mosca (1939) menyatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas penduduk: satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai. Kelas pertama yang jumlahnya lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu, sedangkan kelas kedua, yang jumlahnya lebih besar, diatur dan dikendalikan oleh kelas pertama itu.
Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Robert Michels memberikan pengertian bahwa beberapa asas umum yang menjadi dasar bagi terbentuknya stratifikasi sosial, khususnya yang berkaitan dengan kekuasaan politik, adalah:
1. Kekuasaan politik tidak dapat didistribusikan secara merata
2. Orang-orang dikategorikan ke dalam dua kelompok: yang memegang kekuasaan dan yang tidak memilikinya
3. Secara internal, elite itu bersifat homogen, bersatu, dan memiliki kesadaran kelompok
4. Keanggotaan dalam elite berasal dari lapisan yang sangat terbatas
5.Kelompok elite pada hakikatnya bersifat otonom, kebal akan gugatan dari siapa pun di luar kelompoknya mengenai keputusan-keputusan yang dibuatnya
Di dalam masyatakat yang demokratis, pembagian dikotomis antara yang berkuasa dan tidak berkuasa tidak sesederhana yang dikemukakan Mosca dan kawan-kawannya.  Biarpun kelas berkuasa jumlah orangnya selalu lebih sedikit, tetapi pada umumnya distribusi kekuasaan lebih terfragmentasi ke berbagai kelompok-kelompok.  Dalam masyarakat yang demokratis, kelompok elite tidak memiliki otonomi sebagaimana pada masyarakat diktator. Kekuasaan elite dalam masyarakat demokratis selalu dapat dikontrol oleh kelompok-kelompok yang ada di luar kelompok elite, dan jumlahnya lebih dari satu.
Dominasi
Dominasi merupakan kekuasaan yang nyaris tidak dapat ditolak oleh siapapun. Kekuasaan yang sifatnya hampir multlak.
Kekuasaan dalam masyarakat berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) kekuasaan tradisional, (2) kekuasaan kharismatik, dan (3) kekuasaan legal-rasional.
Kekuasasan tradisional adalah kekuasaan yang sumbernya berasal dari tradisi masyarakat, misalnya raja.  Kekuasaan kharismatik bersumber dari kewibawaan atau kualitas diri seseorang, dan kekuasaan legal rasional bersumber dari adanya wewenang yang didasarkan pada pembagian kekuasaan dalam birokrasi, misalnya pemerintahan.
Mengapa dominasi?
Dominasi dapat  terjadi  karena unsur-unsur kekuasaan seperti kharisma, tradisi dan legal rasional dimiliki oleh seseorang.  Dalam batas-batas tertentu, Sultan Yogyakarta memiliki ketiga unsur kekuasaan tersebut.

Status sosial
Unsur penting dalam stratifikasi sosial adalah status. Apakah status? Status adalah Posisi atau kedudukan atau tempat seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat atau pola hubungan sosial tertentu.
Status seseorang dapat diperoleh sejak kelahirannya (ascribed status), diberikan karena jasa-jasanya (assigned status), atau karena prestasi dan perjuangannya (achived status). Masyarakat modern lebih menghargai status-status yang diperoleh melalui prestasi atau perjuangan, masyarakat feudal lebih menghargai status yang diperoleh sejak lahir.
Apakah kelas sosial?
  • Segolongan orang yang menyandang status relatif sama
  • Memiliki cara hidup tertentu
  • Sadar akan privelege (hak istimewa) tertentu, dan
  • memiliki prestige (gengsi kemasyarakatan) tertentu

Apakah simbol status?
  • Simbol “sesuatu” yang oleh penggunanya diberi makna tertentu
  • Ciri-ciri/tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang atau kelompok yang secara relatif dapat menunjukkan statusnya
  • Antara lain: cara berpakaian,cara berbicara, cara belanja, desain rumah, cara mengisi waktu luang, keikutsertaan dalam organisasi, tempat tinggal,cara berbicara, perlengkapan hidup, akses informasi, dst.
Konsekuensi perbedaan status dalam pelapisan sosial masyarakat?
  • Cara hidup (cara berfikir, berperasaan dan bertindak) yang berbeda: sikap politik, kepedulian sosial, keterlibatan dalam kelompok sosial, dst.). Ingat: PS = f(S + K), bahwa perilaku sosial pada dasarnya merupakan fungsi dari struktur sosial dan kebudayaan.  Jawablah: mengapa seorang individu menyebut orangtuanya sebagai mama dan papa, bukan ayah dan ibu, bukan bapak dan ibu, atau bapak dan simbok?
  • Prestige (gengsi/kehormatan sosial) yang berbeda
  • Privilege (hak istimewa) yang berbeda
  • PELUANG HIDUP YANG BERBEDA
D. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik:
  1. Perbedaan kepentingan
  2. Perbedaan individual
  3. Perbedaan kebudayaan
  4. Perubahan sosial

Macam-macam konflik
  1. Individu atau kelompok  (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)
  2. Horizontal atau vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau bertingkat)
Konflik horizontal = antar-etnis, antar-agama, antar-aliran, dll.
Konflik vertical = antara buruh dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis/makar terhadap kekuasaan negara
  1. Ideologis atau politis (berdasarkan tingkat konflik, apabila sebatas pemikiran/ideologi, disebut konflik tingkat ideologis (misalnya pertentangan ideology antara santri denan abangan dan priyayi), apabila sampai muncul di tingkat tindakan disebut tingkat politis (misalnya: riot/kerusuhan, demonstrasi, pemberontakan, makar, dan sebagainya)
  2. Konflik terbuka, konflik laten dan konflik permukaan
Penjelasan:
  • TANPA KONFLIK: dalam kesan umum adalah lebih baik, namun setiap masyarakat atau kelompok yang hidup damai, jika ingin keadaan ini terus berlangsung, mereka harus hidup bersemangat dan dinamis. Memanfaatkan konflik perilaku dan tujuan, serta mengelola konflik secara kreatif.
  • KONFLIK LATEN: sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan agar dapat ditangani secara effektif
  • KONFLIK TERBUKA: berakar dalam, dan sangat nyata. à memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya.
  • KONFLIK DI PERMUKAAN: memiliki akar yang dangkal/tidak memiliki akar, muncul hanya karena kesalah fahaman mengenai sasaran yang dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi
E. Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial

Istilah mobilitas (Ing: mobility) berasal darai kata mobilis (Latin) yang artinya bergerak atau berpindah. Meskipun demikian mobilitas sosial tidak sama dengan gerakan sosial.
Yang dimaksud gerakan sosial (social movement) suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelas atau golongan sosial untuk memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan.
Mobilitas sosial merupakan perubahan posisi atau kedudukan orang atau kelompok orang dalam struktur sosial, misalnya dari satu lapisan ke lapisan lain yang lebih atas ataupun lebih bawah, atau dari satu kelompok/golongan ke kelompok/golongan lain.
Struktur sosial
Sebagaimana disebut di bagian awal ringkasan materi ini,  struktur sosial merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”.  Anda dan keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering disebut sebagai status atau kedudukan sosial.  SMA di mana Anda sekarang ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.
Bagaimana mengetahui posisi kita? Sama dengan ruang geografik,  ruang sosial juga memiliki dimensi horizontal dan vertikal. Di ruang geografik seseorang memiliki alamat ”Jl. Sultan Agung Nomor 8 Lantai 7”, maka di ruang sosial seseorang dapat memiliki alamat ”orang tua atau muda, beragama Islam, Kristen-Protestan, Kristen-Katholik, Hindu, atau Budha, bekerja sebagai petani, pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, atau bekerja di sektor nonformal perkotaan, miskin, setengah kaya, atau kaya raya, berbudi bekerti luhur dan berhati mulia atau dikenal sebagai penjahat, pengikut setia Bung Karno,  Bung Hatta,  Gus Dur,  Amien Rais, atau yang lain, dan seterusnya.
Dalam ruang imaginer ”struktur sosial”, setiap orang punya tempat tinggal, dan sama dengan di ruang geografi, tempat tinggal itu dapat berubah-ubah.  Orang dan sekelompok orang dapat bermigrasi dalam ruang geografi, dari Jawa ke Sumatra, atau sebaliknya. Maka, dalam ruang sosial, orang atau sekelompok orang dapat mengalami ”mobilitas sosial”, dari orang kaya menjadi orang miskin, atau sebaliknya, dari orang miskin menjadi orang kaya. Dari pemimpin menjadi orang biasa. Dari orang baik menjadi orang jahat, atau sebaliknya dari orang jahat menjadi orang baik.

Macam-macam Mobilitas sosial

Di samping manusia hidup dan bergerak dalam sebuah ruang geografik, manusia juga hidup dalam sebuah ruang yang unik, yaitu struktur sosial yang di dalamnya terdapat pemilahan-pemilahan vertikal maupun horizontal. Sehingga, di samping manusia dapat berpindah dari satu ruang geografik (wilayah) ke ruang geografik yang lain, dalam sebuah ruang sosial yang unik tadi, manusia juga dapat berpindah dari satu strata atau kelas sosial ke strata atau kelas sosial yang lain, ataupun dari satu golongan ke golongan yang lain.
Mobilitas dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni:
  1. Mobilitas geografik, yakni perpindahan orang dari satu tempat/daerah ke tempat/daerah yang lain
  2. Mobilitas sosial, yakni perpindahan posisi dari suatu kelas sosial atau kelompok sosial ke kelas sosial atau kelompok sosial yang lain.
Berdasarkan arah perpindahan, mobilitas sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Mobilitas sosial horizontal, yakni perpindahan posisi individu atau kelompok individu dari satu kelompok atau golongan sosial ke kelompok atau golongan sosial lain yang sederajat
  2. Mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan posisi atau kedudukan individu atau kelompok individu dari satu strata sosial ke strata sosial lain, baik yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah.
Mobilitas sosial vertikal dapat dibedakan menjadi:
1.     Mobilitas sosial vertikal naik (social climbing), dapat berupa:
  • masuknya individu dari kedudukan rendah ke kedudukan tinggi
  • pembentukan kelompok baru yang derajatnya lebih tinggi
2.     Mobilitas sosial vertikal turun (social sinking), dapat berupa:
  • turunnya individu dari kedudukan yang lebih tinggi ke kedudukan yang lebih rendah
  • turunnya derajat sekelompok individu karena disintegrasi kelompok (sering disebut sebagai dislokasi sosial)
3.    Mobilitas sosial antar-generasi,  yang dimaksud adalah mobilitas yang terjadi pada generasi yang berbeda,  misalnya:
  • orang tua berkedudukan sebagai petani atau buruh, anak-anaknya menjadi pengajar di perguruan tinggi atau majikan. Contoh mobilitas dalam bentuknya yang demikian banyak terjadi di daerah-daerah yang mengalami industrialisasi. Banyak orang yang akhirnya meninggalkan pekerjaan sebagai petani atau pekerjaan agraris yang lain sebagaimana yang ditekuni oleh para orangtua mereka karena tertarik untuk bekerja di pabrik-pabrik/industri.
  • Atau sebaliknya, orang tuanya sebagai majikan atau pejabat negara, sedangkan anak-anaknya menjadi buruh atau pegawai biasa di instansi pemerintah.
Di samping dua macam mobilitas di atas, sering pula dijumpai istilah mobilitas mental, yang artinya perubahan sikap dan perilaku individu atau sekelompok individu karena didorong oleh rasa ingin tahu, tuntutan penyesuaian diri, hasrat meraih prestasi, dan sebagainya. Sedangkan faktor penghambatnya dapat berupa sikap malas dan kepasrahan terhadap nasib maupun isolasi sosial.

Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas social

Menurut berbagai pengamatan terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, antara lain:
  • Status sosial
Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh orangtuanya, karena orang pada dasarnya tidak dapat memilih oleh siapa ia dilahirkan, dapat menjadi dorongan untuk berupaya keras memperoleh status atau kedudukan yang lebih baik dari status atau kedudukan orangtuanya.


  • Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, misalnya yang dialami oleh masyarakat di daerah minus, mendorong mereka untuk berurbanisasi ke kota-kota besar dengan harapan memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik.
  • Situasi politik
Situasi politik yang tidak menentu, biasanya juga berakibat pada jaminan keamanan yang juga tidak menentu, dapat mendorong orang untuk meninggalkan tempat itu menuju ke tempat lain.
  • Motif-motif keagamaan
Mobilitas sosial yang didorong oleh motif keagamaan tampak pada peristiwa orang berhaji. Orang yang melakukan ibadah haji lazim disebut naik haji. Istilah “naik” jelas menunjuk adanya peristiwa mobilitas sosial, bahwa status orang tersebut akan menjadi berbeda antara sebelum dan sesudah menjalankan ibadah haji. Demikian juga fenomena-fenomena dalam kehidupan agama yang lain, misalnya yang dilakukan oleh kaum misionaris atau zending.
  • Faktor kependudukan/demografi
Bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk yang berimplikasi pada sempitnya permukiman, kualitas lingkungan yang buruk, kesempatan kerja yang menyempit,  kemiskinan, dan sebagainya, dapat mendorong orang untuk melakukan migrasi ke tempat lain. 
  • Keinginan melihat daerah lain
Hal ini tampak pada fenomena tourisme, orang mengunjungi daerah atau tempat tertentu dengan tujuan sekedar melihat sehingga menambah pengalaman atau bersifat rekreasional.
Di samping faktor-faktor yang mendorong ada pula faktor-faktor yang menghambat mobilitas sosial, misalnya:
  1. Perangkap kemiskinan
  2. Diskriminasi gender, ras, agama, kelas sosial
  3. Subkultur kelas sosial, misalnya apa yang oleh Oscar Lewis disebut sebagai the culture of poverty, ataupun rendahnya hasrat meraih prestasi, yang oleh David McClelland disebut sebagai need for achievement (n-Ach).

Prinsip-prinsip Mobilitas Sosial

  1. Hampir tidak terdapat masyarakat yang sistem pelapisan sosialnya secara mutlak tertutup, sehingga mobilitas sosial – meskipun terbatas – tetap akan dijumpai pada setiap masyarakat
  2. Sekalipun suatu masyarakat menganut sistem pelapisan sosial yang terbuka, namun mobilitas sosial tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya
  3. Tidak ada mobilitas sosial yang umum berlaku bagi semua masyarakat; artinya setiap masyarakat memiliki karakteristiknya sendiri dalam hubungannya dengan mobilitas sosial
  4. Laju mobilitas sosial yang disebabkan faktor-faktor ekonomi, politik maupun pekerjaan tidaklah sama
  5. Tidak ada kecenderungan yang kontinyu mengenai bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial

Saluran-saluran Mobilitas Sosial


Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran yang disebut social circulation sebagai berikut:
  1. Angkatan bersenjata (tentara); terutama dalam masyarakat yang dikuasai oleh sebuah rezim militer atau dalam keadaan perang
  2. Lembaga keagamaan. Contohnya tokoh organisasi massa keagamaan yang karena reputasinya kemudian menjadi tokoh atau pemimpin di tingkat nasional
  3. Lembaga pendidikan; sekolah sering merupakan saluran yang paling konkrit untuk mobilitas sosial, sehingga disebut sosial elevator yang utama. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang berhasil diraih seseorang semakin terbuka peluangnya untuk menempati posisi atau kedudukan tinggi dalam struktur sosial masyarakatnya.
  4. Organisasi politik, ekonomi dan keahlian (profesi); seorang tokoh organisasi politik yang pandai beragitasi, berorganisasi, memiliki kepribadian yang menarik, penyalur aspirasi yang baik, akan lebih terbuka peluangnya memperoleh posisi yang tinggi dalam masyarakat.
  5. Perkawinan; melalui perkawinan seorang rakyat jelata dapat masuk menjadi anggota kelas bangsawan. Status sosial seseorang yang bersuami/beristerikan orang ternama atau menempati posisi tinggi dalam struktur sosial ikut pula memperoleh penghargaan-penghargaan yang tinggi dari masyarakat.

Konsekuensi Mobilitas Sosial

Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Apakah konsekuensi tersebut positif atau negatif ditentukan oleh kemampuan individu atau kelompok individu menyesuaikan dirinya terhadap “situasi” baru: kelompok baru, orang baru, cara hidup baru.
Apabila individu atau kelompok individu yang mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi yang baru maka akan memperoleh hal-hsl posiitif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:
  • mengalami kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan.
  • Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi individu atau kelompok individu untuk lebih maju.
  • Kesempatan mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang-orang untuk mau bekerja keras, mengejar prestasi dan kemajuan sehingga dapat meraih kedudukan yang dicita-citakan.
Apabila individu atau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi baru, maka akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:
  • Konflik antar-kelas
Konflik ini terjadi karena benturan kepentingan antar-kelas sosial. Misalnya konflik antara majikan dengan buruh yang menghendaki kenaikan upah.
  • Konflik antar-kelompok
Konflik antar-kelompok (konflik horizontal) bisa melibatkan ras, etnisitas, agama atau aliran/golongan. Konflik jenis ini dapat terjadi karena perebutan peluang mobiitas sosial, misalnya kesempatan memperoleh sumber-sumber ekonomi, rekrutmen anggota, peluang memperoleh kekuasasan politik atau pengakuan masyarakat.
  • Konflik antar-individu
Konflik antar-individu dapat terjadi misalnya karena masuknya individu ke dalam kelompok tidak diterima oleh anggota kelompok yang lain. Misalnya lingkungan organisasi atau seseorang tidak dapat menerima kehadiran seseorang yang dipromosikan menduduki suatu jabatan tertentu.
  • Konflik antar-generasi
Konflik ini terjadi dalam hubungannya mobilitas antar-generasi. Fenomena yang sering terjadi  adalah ketika anak-anak berhasil meraih posisi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari posisi sosial orang tuanya, timbul ethnosentrisme generasi. Masing-masing generasi –orang tua maupun anak— saling menilai berdasarkan ukuran-ukuran yang berkembang dalam generasinya sendiri. Generasi anak memandang orang tuanya sebagai generasi yang tertinggal, kolot, kuno, lambat mengikuti perubahan, dan sebagainya. Sementara itu generasi tua mengganggap bahwa cara berfikir, berperasaan dan bertindak generasinya lebih baik dan lebih mulia dari pada yang tumbuh dan berkembang pada generasi anak-anaknya.
  • Konflik status dan konflik peran
Seseorang yang mengalami mobilitas sosial, naik ke kedudukan yang lebih tinggi, atau turun ke kedudukan yang lebih rendah, dituntut untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan kedudukannya yang baru.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru akan menimbulkan konflik status dan konflik peran.
Konflik status adalah pertentangan antar-status yang disandang oleh seseorang karena kepentingan-kepentingan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyaknya status yang disandang oleh seseorang.
Konflik peran merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat melaksanakan peran sesuai dengan tuntutan status yang disandangnya. Hal ini dapat terjadi karena statusnya yang baru tidak disukai atau tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Post Power Syndrome merupakan bentuk konflik peran yang dialami oleh orang-orang yang harus turun dari kedudukannya yang tinggi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management